Hubungan antara Mahasiswa dengan Masyarakat

Mahasiswa memiliki peranan penting didunia masyarakat kini dan yang akan datang, dan mahasiswa diharapkan mampu mengajarkan ilmu yang didapat kepada masyarakat. Sebab masyarakat itu sendiri telah menjadi pola bahwa mahasiswa adalah cerminan masyarakat di masa depan yang memiliki nilai kependidikan yang lebih dan berpengetahuan luas. Sehingga apabila mahasiswa dan masyarakat bisa saling bertoleransi dan saling bekerja sama dapat terbentuk kehidupan masyarakat yang lebih terjamin mutu pengetahuannya dan dapat bersama-sama tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat juga tidak boleh apatis atau masa bodoh dan enggan bertanya terhadap segala hal yang mungkin dianggap tidak perlu tapi pada kenyataanya sangat perlu apalagi dalam memajukan bangsa ini.

Mahasiswa adalah aset utama dari sebuah bangsa yang tidak dipisahkan dalam hal apapun. Mahasiswa merupakan generasi terdidik, dan diharapkan mampu membuat perubahan yang jauh lebih baik bagi masyarakat luas.  Sehingga perubahan itu dapat benar-benar terjadi, dan mampu dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

 Tentu saja tidak dapat dielakkan bahwa begitu besar peran yang harus diemban oleh mahasiswa demi mewujudkan perubahan bangsa untuk menjadi yang lebih baik. Ide dan inovasi cerdas seorang mahasiswa sebagai hasil dari pemikiran yang kritis mampu mengubah metode yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat dan menjadikannya menjadi lebih terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering kali menghasilkan sebuah perubahan besar dan berarti. Dengan ciri khas yang melekat pada diri  mahasiswa,yakni rasa semangat yang membara untuk melakukan sebuah perubahan.

Dengan berlandaskan pengetahuannya, tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya dan pola berfikirnya. Sudah sepantasnya mahasiswa menjadi panutan dalam masyaraka. Akan tetapi, dalam kenyataannya dilapangan sangat berbeda dari yang diharapkan, mayoritas mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.

Mahasiswa yang acuh terhadap kehidupan bermasyarakat akan mengalami kerugian yang besar apabila dilihat dari sisi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari sisi keharmonisan, mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul sikap apatis atau acuh tak acuh, hilangnya silaturrahim dan hilangnya rasa kekeluargaan yang disertai hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa yang acuh berarti sama saja menyianyiakan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang kuantitas sumbangsih ilmu pada masyarakat.

Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan kepekaan yang tinggi.

Mahasiswa ada sebagai pemicu terbentuknya peradaban yang maju, bagaimana membentuk peradaban yang maju?yaitu dengan pengabdian masyarakat, kecil maupun besar sebuah pengabdian yang kecil sangat berpengaruh bagi masyarakat yang besar.

            Peran pertama, mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius, dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional. Sebagai seorang mahasiswa, anak, serta harapan bangsa. Kedua, mahasiswa sebagai seorang yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral dalam setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi dan lingkungan. Sebab dia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur antara baik-buruknya tindakan, selain selalu dipantau dan dicontoh oleh masyarakat. Ketiga, mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor, penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.
Jika semua peranan penting itu terwujud menjadi nyata dalam diri mereka, maka mereka layak menyandang sebutan mahasiswa sejati bukan mahasiswa gadungan yang menurut pengamat penulis disandang kebanyakan mahasiswa sekarang.

\

Komentar